MITRA TV LAMPUNG.COM - Lampung Timur.
Floren petugas PNM Mekar wilayah Lampung Timur mengaku salah melakukan penagihan terhadap nasabahnya di malam hari dengan cara matikan sakelar listrik.
Hal tersebut dikatakannya saat di konfirmasi Mitra TV Lampung.Com, Kamis (7/11/24) "Memang saya mengaku salah pak, menagih utang terhadap nasabah dimalam hari dengan cara matikan sakelar listrik. Bagaimana tidak kesal pak, dijanjiin terus mau bayar, ternyata belum bayar, bahkan susah ditemui, apa salahnya ditemui kami dulu bilang belum bisa bayar gitu, kan enak," terangnya.
Bahkan dengan cara ini, kata Floren, dirinya menagih supaya nasabah agar bayar hutang. "Sebenarnya cara menagih dari perusahaan harus baik-baik dan menunggu dengan sabar. Tetapi, saya ditekankan dari perusahaan untuk menyelesaikan hutang-hutang nasabah tersebut,"terangnya Floren.
Selain itu, Floren mengaku tidak merasa datang ke rumah yang namanya ibu Sumawar. "Tolong berhati hati pak kalo mencantumkan berita. Bahkah saya juga gak tau rumah ibu Sumawar itu yang mana," tandas Floren melalui via wa.
Sekedar mengingatkan, kawanan orang yang diduga petugas penagihan lapangan PNM Mekar akhir-akhir ini membuat resah warga Giriklopo Mulyo Sekampung, Lampung Timur, karena menagih warga dengan cara kasar. Bahkan saat menagih ada juga oknum itu mematikan saklar listrik sehingga membuat nasabah takut.
Novi Arisa salah satu nasabah asal Desa Giriklopomulyo mengatakan pada Rabu malam (06/11/24) datang sekitar 4 orang yang mengaku petugas PNM Mekar kerumahnya hendak menagih. Novi memang punya pinjaman sekitar Rp800 ribu.
"Baru telat sehari saja saya sudah didatangi petugas yang seram dan menakutkan. Datangnya malam hari lagi. Mereka sempat mematikan saklar listrik. Kami jadi takut," ujar Novi kepada Mitra TV Lampung. Com.
Mereka datang dengan cara tidak sopan, uhtuk.menagih hutang. Padahal Sumawar sendiri merasa tidak punya pinjaman apapun dengan PNM Mekar. Saat datang kerumah Sumawar, para penagih itu mirip depcolecktor, padahal saat itu suami Sumawar dalam keadaan sakit. Sehingga kedatangan para petugas itu membuat keluarganya Trauma.
Dwi Stefanus anggota LBH Garda Advokasi Masyarakat (Gama) menyatakan siap mendampingi warga Giroklopo Mulyo yang mempunyai masalah dengan PNM Mekar.
"Siapa pun orangnya kami siap mendampinginya. Kasihan warga yang tidak mengerti soal hukum harus terintimidasi," ujar Dwi Stefanus. (tamrin)
Tulis Komentar