MITRA TV LAMPUNG.COM -
Punggur.
Buntut Dugaan keracunan 21 siswa di SMA Negeri 1 Punggur, Lampung Tengah, setelah menyantap MBG menambah deretan panjang kasus dugaan keracunan program pemerintah itu.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Lampung Tengah Eko Yuwono.,S.Pd.,SH., meminta Dinas Kesehatan Lampung Tengah dan BPOM dapat menutup sementara dapur yang menyalurkan makanan terhadap para siswa, hingga penyelidikan selesai.
"Saya kira semua MBG yang menyalurkan ditutup sementara, sambil menunggu hasil pemeriksaan. Apa si yang menyebabkan keracunan itu?. Belum tuntas di SMAN 1 Kotagajah, ini terjadi lagi di Punggur. Ada lagi-ada lagi, ini ada apa. Disanakan ada ahli gizinya," ujar Eko Yuwono kepada Mitra TV Lampung.Com, Senin malam (06//10/25).
Menurut Eko Yuwono, kasus keracunan MBG di Lampung Tengah terus muncul disejumlah sekolah. MBG adalah Program pemerintah yang harus dikawal semua pihak. Tujuannya agar anak Indonesia menjadi sehat dan cerdas.
" Saya mendukung program pemerintah dan penentu kebijakan. MBG adalah program mulia Bapak Prabowo Subianto," jelas Eko Yuwono yang juga ketua Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah Lampung Tengah itu.
Sebelumnya diberitakan 100-an siswa SMAN 1 Kotagajah Lampung Tengah keracunan MBG, menyusul 21 siswa SMPN 1 Punggur, Lampung Tengah juga keracunan.
Mereka menyantap makanan dari SPPG Nunggal Rejo Punggur, berupa nasi putih, daging rendang, cah toge wortel, buah semangka dan tahu gurih.
(zen sunarto)
Tulis Komentar