Kewirausahaan Ekonomi Kreatif
Evi Meidasari M. Susi Indriyani. Desi Derina Yusda. Hasbullah. Senna Enzovanni
Dosen Fakultas Bisnis Universitas Mitra Indonesia
Kewirausahaan (Kasmir. 2019) yaitu orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko yaitu bermental mansiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut dan cemas sekalipun dalam kondisi yant tidak pasti.
Menurut Peter F. Druker (dalam Kasmir, 2019) mengatakan bahwa kewirausahaan merupaan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahawa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumya.
Menjadi wirausaha saat ini mulai diminati oleh banyak kalangan, hal tersebut dikarenakan wirausaha memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan menjadi seorang karyawan atau pegawai pada suatu perusahaan. Selain itu dengan berwirausaha membuka peluang lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain sehingga memungkinkan kita tidak lagi menjadi pencari kerja (job seeker) serta mengajarkan pentingnya keberanian serta kreativitas.
Salah satu sasaran yang berpotensi untuk diasah kemandirian serta kreatifitas dengan menggunakan ekonomi kreatif yaitu siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang menempa siswa siswi untuk mandiri, berkreativitas sesuai dengan jurusan yang ditempuh selama dibangku sekolah, dimana jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan usia yang sedang mencapai tingkat kreativitas yang tinggi, selain itu siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga mengaplikasikan mata pelajaran Kewirausahaan yang diperoleh selama di bangku sekolah sehingga diharapkan siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mampu bersaing serta sanggup menghadapi persaingan yang cukup tinggi dan siap berkecimpung di dunia usaha yang secara tidak langsung membuka lapangan pekerjaan baru.
Pelatihan keterampilan dalam berwirausaha pembuatan gantungan kunci retsletng diberikan pada siswa siswi kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YAPENA Bandar Lampung oleh Dosen Fakultas Bisnis Universitas Mitra Indonesia karena adanya peluang usaha ekonomi kreatif saat ini cukup diminati, memiliki pangsa pasar yang tinggi, bahan baku mudah diperoleh, proses pembuatan yang mudah dan modal yang tidak terlalu besar namun memperoleh keuntungan/laba yang cukup menjanjikan.
Pelatihan pembuatan gantungan kunci retsletng menekankan kemandirian, kreativitas kepada siswa siswi SMK YAPENA Bandar Lampung selain itu juga sebagai modal untuk memulai berwirausaha ekonomi kreatif yang diharapan kelak setelah siswa siswi SMK YAPENA Bandar Lampung menyelesaikan pendidikan menjadi wirausaha yang kreatif dan mandiri.
Selain memberikan pelatihan pembuatan gantungan kunci dari retsleting, Dosen Fakultas Bisnis Universitas Mitra Indonesia juga menyampaikan informasi terkait pemasaran produk dengan mempergunakan media sosial. Media sosial merupakan sarana pemasaran yang saat ini banyak dipergunakan oleh pelaku usaha dengan memanfaatkan teknologi yaitu.media sosial antara lain whatshap, Instagram, Facebook, Tiktok. Tingginya minat pelaku usaha melakukan penjualan produk menggunakan media sosial juga didorong tingginya minat beli konsumen yang cendrung memilih melakukan transaksi secara online dari pada offline. Selain itu, media sosial merupakan salah satu cara efektif untuk memasarkan produk dan jasa secara luas yang dapat meningkatkan penjualan serta memajukan bisnis.
Mengapa media sosial saat ini mempengaruhi bisnis dan pemasaran ? karena media sosial memiliki potensi besar untuk bisnis lebih dekat dengan pelanggan agar meningkatkan keuntungan, pemasaran dan strategi komunikasi, efisiensi biaya dan efektifitas. Interaksi sosial yang tinggi memberikan peluang yang besar bagi pelaku usaha untuk mengenalkan produknya kepada calon pelanggan.
Pelaksanaan pelatihan Kewirausahaan Ekonomi Kreatif berdasarkan teori yang disampaikan oleh Rhenal Kasali, yaitu : Seorang entreprenuer tidak cukup mengandalkan strategi yang jitu dalam suatu usaha, namun memerlukan gagasan kreatif dalam pembuatan produk (Modul Kewirausahaan. Rhenal Kasali, dkk. Penerbit Hikmah).
Menurut Kotler dan Keller (2012:568) menyatakan media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan lainnya. Peran media sosial akan semakin diakui konsumen dalam mendongkrak kinerja bisnis.
Manfaat yang akan diperoleh setelah diadakannya pelatihan kewirausahaan ekonomi kreatif yaitu Menumbuhkan dan memotivasi semangat berkreatifitas serta semangat berwirausaha dengan kreatifitas dan keterampilan untuk membuka lapangan kerja. Media sosial sebagai sarana pemasaran produk secara online serta media yang efektif untuk memasarkan produk dan jasa secara luas yang dapat meningkatkan penjualan serta memajukan bisnis. Mempersiapkan generasi muda khususnya siswa siswi SMK YAPENA Bandar Lampung untuk berkompetisi serta melihat peluang usaha dengan memanfaatkan bahan baku yang ada disekitar kita
Tulis Komentar